|
sajian lengkap
Seruit Lampung beserta sajian pelengkap penambah selera (photo diambil
di Rumah Makan Cik Wo - Pahoman - Bandar Lampung) |
|
|
|
Setiap provinsi
di nusantara memiliki ke-khas-an yang kemudian menjadi bagian dari identitas
provinsi tersebut. Tak hanya bidang seni, budaya dan adat istiadat yang
kemudian menjadi ciri khas provinsi, termasuk juga didalamnya kuliner khas
daerah.
Sebagai provinsi
paling selatan di pulau Sumatera. Lampung secara keseluruhan memiliki
ke-khas-an dalam sajian menu makanan. Adalah Seruit yang merupakan kuliner khas dari provinsi Lampung. Dan pada tahun 2015,
Seruit Lampung telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)
provinsi Lampung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Baik suku Pepadun maupun suku Saibatin – dua suku asli di provinsi
Lampung, memiliki ke-khas-an yang unik dalam
tradisi makan seruit bersama – yang selanjutnya disebut ‘Nyeruit’.
Aktivitas
Nyeruit telah menjadi budaya makan bersama yang terjadi pada suku Lampung sejak
dulu. Baik dalam aktivitas makan bersama dilingkup keluarga hingga dalam
gelaran pesta adat atau pesta pernikahan.
|
Suasana 'Nyeruit'
yang merupakan aktvitas makan bersama khas Lampung. Photo adalah moment
Makan bersama bpk. Herman HN, dalam gelaran acara adat. |
MENU SERUIT
Sesungguhnya
menghidangkan menu olahan berupa Seruit Lampung tidaklah rumit. Siapapun dapat
menyajikan dan mengolahnya menjadi santapan Seruit. Terdiri dari Sambal terasi
– sebagai keutamaan dari Seruit,
dipadu dengan
ikan bakar atau ikan pepes yang biasanya berasal dari jenis ikan sungai/ikan air tawar. Ditambah
dengan terong bakar/rebus, tempoyak (durian yang di fermentasi), isi timun
(ketimun bagian dalam). Lalu semua bahan utama tersebut diaduk hingga tercampur
rata. Dalam tradisi Lampung, pencampuran seluruh bahan Seruit tadi dilakukan
dengan menggunakan tangan. Dan konon – dalam budaya santap bersama dalam suku Lampung
– yang meracik dan mengaduk Seruit pun biasanya dilakukan oleh sosok tertua
dalam keluarga, dengan suasana makan duduk dilantai/lesehan. Setelah sambal dan pelengkapnya tadi bercampur rata maka
jadilah sajian seruit yang siap disantap.
Akan lebih lengkap dan nikmat jika menyantap Seruit bersama pindang ikan
baung, tahu/tempe goreng dan aneka lalapan seperti daun singkong rebus, timun,
oyong rebus, kacang panjang rebus, kemangi, bahkan sampai petai dan jengkol
muda. Bahkan beberapa pihak dalam tradisi Lampung melengkapi santapan Seruit
dengan lalapan berupa Kemutik Lengko (putik mangga muda), daun putik kencur,
daun jambu mete muda, pucuk daun adas, hingga
julang jaling. Sesuatu yang sangat
tradisional. Kini, hidangan Seruit pun dapat dengan mudah diperoleh di
beberapa rumah makan yang menyajikan hidangan seruit Lampung atau rumah
makan pindang di Bandar Lampung. Dengan merogoh kocek Rp.40.000/porsi,
pengunjung bisa meracik Seruit sesuai selera, terdiri dari sambal
terasi/sambal mangga plus tempoyak, pindang baung/patin dan lalapan
lengkap.
|
Bahan utama Olahan Seruit ; Sambal Terasi, Terong Bakar dan Tempoyak (durian yang di Fermentasi) |
|
pepes Ikan Patin, sambal terasi dan lalapan segar menjadi pelengkap aktivitas Nyeruit. |
|
Pindang Ikan Baung pelengkap sajian Seruit di Rumah Makan Cik Wo
CARA MEMBUAT SERUIT ALA INDRA PRADYA
|
KEPEDULIAN PEMERINTAH
Sebagai bagian
dari tradisi Lampung, Seruit diharapkan menjadi ke-khasan-an daerah yang kelak dapat
dinikmati oleh wisatawan ketika berkunjung ke Lampung. Sama halnya ketika
wisatawan dapat menikmati sajian kuliner khas daerah lain jika berkunjung ke
berbagai provinsi di nusantara.
Agar Seruit
dapat dikenal luas, pemerintah kota
Bandar Lampung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung menghimbau
agar seluruh pelaku industri kepariwisataan di Bandar Lampung untuk menyajikan
hidangan Seruit. Pada 11 November 2015
lalu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung – Yus Amri
Agus, S.Sos, M.Ip., mengundang para manager hotel berbintang di kota Bandar
Lampung untuk membicarakan langkah nyata dalam upaya memperkenalkan Seruit Lampung
pada khalayak ramai khususnya tamu tamu yang bertandang ke hotel di Bandar
Lampung. Pertemuan yang digelar di Hotel 7th – Bandar Lampung itupun
membuahkan kesepakatan dan sinergi antara harapan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandar Lampung dengan kesediaan pihak hotel yang hadir. Selain
kesiapan hotel untuk menyajikan hidangan Seruit Lampung diantara suguhan menu hotel
lainnya, pertemuan tersebut juga menyepakati untuk melakukan pertemuan secara
berkala yang kelak akan digelar selama 3 bulan sekali guna membahas
pengembangan wisata dan budaya di kota Bandar Lampung. Dengan menetapkan jadwal
bergilir hotel yang nantinya akan menjadi tuan rumah hingga Januari 2019 melalui sistem kuncang/undian
langsung.
|
Suasana Makan
Bersama pejabat Walikota Bandar Lampung dengan jajaran Pemda Bandar
Lampung dalam launching Pojok Seruit Hotel the 7th - Bandar Lampung. |
Menindaklanjuti
pertemuan pada 11 November 2015 tersebut, pada tanggal 24 November 2015, Hotel
The 7
th – Bandar Lampung segera mewujudkan harapan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandar Lampung dengan menggelar launching ‘Pojok Seruit’
yang kelak akan menjadi sarana pengunjung hotel jika ingin mendapatkan kuliner
khas Lampung.
Launching Pojok Seruit
yang dihadiri oleh pejabat Walikota Bandar Lampung – Hi. Sulfakar tersebut
berlangsung meriah.
Berlangsung
di area
pool side hotel, hidangan kuliner tradisional Lampung seolah ‘naik
kelas’ dalam
tata saji dan perangkat makan khas hotel bintang 5. Sesuai dengan konsep
dari
Seruit khas Lampung – Sambal Terasi, Tempoyak, Ikan Pepes, Ikan Bakar
dan
Pindang Ikan beserta Lalapan segar tersaji dihadapan puluhan undangan
yang
mayoritas jajaran pejabat dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandar
Lampung
tersebut. Bagi khalayak yang ingin menikmati hidangan Seruit di Pojok
Seruit Hotel The 7th cukup membayar Rp. 65.000,- /porsi lengkap seruit -
sebuah harga yang terjangkau untuk sekelas hotel berbintang.
|
Sajian paket Seruit di Launching Pojok Seruit Hotel The 7th - Bandar Lampung. |
PERWALI 19 TAHUN 2011.
Jauh sebelum adanya
pertemuan dan dilanjutkan dengan Launching Pojok Seruit oleh hotel the 7th
Bandar Lampung, pemerintah daerah kota Bandar Lampung telah memiliki ketetapan
akan keberpihakan pada seni dan budaya khas Lampung melalui Peraturan Walikota
(PerWali) Bandar Lampung, Nomor 19 Tahun 2011 tentang ‘Pelestarian Kebudayaan Lampung Dalam Hal Penampilan Musik Hidup/Live
Music Tradisional Lampung Serta Pemutaran Musik Instrumen Lampung Pada Usaha
Kepariwisataan di Wilayah Kota Bandar Lampung’. Dalam rumusan Peraturan
Walikota tersebut dijelaskan secara rinci mengenai kewajiban para pelaku usaha
kepariwisataan di kota
Bandar Lampung berkenaan dengan pelestarian seni dan budaya asli Lampung. Berkenaan dengan pengenalan dan pelestarian
Seruit Lampung, pada 14 Juni 2011 Pemerintah Kota Bandar Lampung telah berhasil
menggelar Nyeruit atau makan seruit bersama dengan seluruh jajaran pemerintah
kota Bandar Lampung dan segenap lapisan masyarakat. Dan aktivitas yang digelar
di Lapangan Saburai – Bandar Lampung tersebut mencatatkan kota Bandar Lampung
pada Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelaksana Makan Seruit terbesar dan
terbanyak – dengan melibatkan 10.850 orang menyantap Seruit dalam waktu
bersamaan. Dengan pencetus ide pembuat rekor adalah ; Drs. Herman HN, MM (Walikota Bandar Lampung), Hj. Eva Dwiana Herman
(Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandar Lampung), Panitia HUT Kota Bandar
Lampung Ke-329 Tahun 2011.
click link : http://muri.org/muri/rekor/21-kulinari/2987-makan-seruit-makanan-tradisional-khas-lampung-oleh-peserta-terbanyak
|
Hidangan Seruit dalam gelaran Begawi Adat Lampung. |
Dalam
pelaksanaannya, pelestarian dan pengembangan segala bentuk seni dan budaya khas
daerah merupakan bagian dari konsep Sapta Pesona yang merupakan pedoman dasar
setiap pelaku usaha kepariwisataan
dalam
menjalankan usaha kepariwisataannya. Pemilik Kafe, Rumah Makan,
Hotel/Penginapan, Objek Wisata, harus senantiasa bersedia
memberi sentuhan khas daerah dimana usaha
tersebut dijalankan. Sehingga didapatkan sebuah kesan yang baik dan
menyenangkan akan kasanah khas daerah dimana para wisatawan berkunjung. Jika
hal ini diterapkan, maka menjadi sebuah kemungkinan butir Kenangan dalam konsep
Sapta Pesona akan terwujud.
Video Muli Mekhanai sedang Nyeruit
Sebagai etalase
provinsi Lampung, pemerintah kota
Bandar Lampung senantiasa bersinergi dengan segenap komponen dalam mewujudkan
pengembangan dan pelestarian nilai nilai luhur yang terkandung melalui seni dan
budaya khas Lampung. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke kota Bandar Lampung tidak terlalu sulit menikmati
seni dan budaya khas Lampung termasuk mencari kuliner khas setiap bagian
provinsi Lampung, ketika pihak pelaku usaha dan jasa pariwisata berkenan
menyajikan bentuk seni dan budaya termasuk kuliner Lampung dalam usaha atau
jasa kepariwisataan yang mereka geluti. Dan kemudian juga menjadi tugas semua
lapisan masyarakat dalam mendukung terwujudnya suasana yang menyenangkan
sebagai kawasan kunjungan wisatawan. Dengan
tetap mencintai dan terus menerus memperkenalkan serta melestarikan
seni, budaya dan nilai adat istiadat asli daerah Lampung termasuk
didalamnya kuliner khas Lampung.
Jadi, Jika kamu
berkunjung ke Lampung, kurang lengkap rasanya jika tidak menikmati langsung kuliner khas Lampung yakni,
Seruit Lampung.